Jenis : Tombak Pataka Nagari
Nama : Sang Dwija Naga Nareswara
Material : Tembaga
Nama : Sang Dwija Naga Nareswara
Material : Tembaga
Tombak Pataka ini di buat di era Kerajaan SINGHASARI (abad 12 – 13 Masehi), dan diwarisi oleh Kerajaan WILWATIKTA (MAJAPAHIT). Merupakan satu-satunya tombak pataka Singhasari yang mampu diselamatkan oleh SANGRAMA WIJAYA pada saat keruntuhan Kerajaan Singhasari akibat serbuan Kerajaan Gelang-gelang. Pataka lainnya berhasil dikuasai dan diboyong oleh Raja Jayakatwang ke Kerajaan Gelang-gelang.
Pada Tombak Pataka ini lah pertama kali di pasang bendera Kerajaan Wilwatikta (Majapahit) ketika di proklamirkan di hutan Tarikh (setelah penyerbuan pasukan Tartar dan pasukan SANGRAMA WIJAYA atas Kerajaan Gelang-gelang). Bendera tersebut bernama : Gula – Kelapa (Merah – Putih), yang sekarang kita warisi menjadi Bendera Sang Saka Merah Putih.
Tombak Pataka ini sekarang berada di :
THE METROPOLITAN MUSEUM OF ART
1000 5th Avenue, New York, NY – USA
THE METROPOLITAN MUSEUM OF ART
1000 5th Avenue, New York, NY – USA
Dengan data museum sebagai berikut :
Halberd Head with Nagas and Blades
Period: Eastern Javanese period, Singasari kingdom
Date: ca. second half of the 13th century
Culture: Indonesia (Java)
Medium: Copper Alloy
Dimensions: H.17 1/4 in. (43.8 cm); W. 9 3/4 in. ( 24.8 cm)
Classification: Metalwork
Credit Line: Samuel Eilenberg Collection, Bequest of Samuel Eilenberg, 1998
Accession Number: 2000.284.29a, b
This artwork is currently on display in Gallery 247
Date: ca. second half of the 13th century
Culture: Indonesia (Java)
Medium: Copper Alloy
Dimensions: H.17 1/4 in. (43.8 cm); W. 9 3/4 in. ( 24.8 cm)
Classification: Metalwork
Credit Line: Samuel Eilenberg Collection, Bequest of Samuel Eilenberg, 1998
Accession Number: 2000.284.29a, b
This artwork is currently on display in Gallery 247
Hal ini cukup mengherankan saya, sebab Amerika Serikat tidak mempunyai benang merah sejarah dengan Indonesia. Mungkin artefak ini diambil oleh pemerintah kolonial Belanda dan dikirim ke Eropa, baru kemudian berpindah tangan ke Amerika Serikat (???).
Janganlah ditangisi bila artefak sejarah kita dimiliki Kolektor dan Museum ASING, mungkin itu dijarah saat masa penjajahan atau dijual orang kita sendiri atau bahkan anak keturunan yang sedang membutuhkan uang.
“AMATI DENGAN SEKSAMA, TANGKAP AURA-NYA. DAN CIPTAKAN YANG LEBIH INDAH DARI ITU. MEREKA TIDAK AKAN PERNAH BISA MENJARAH BAKAT DAN KELUHURAN YANG DIWARISKAN LELUHUR KITA”.
No comments:
Post a Comment